JAKARTA, iNewsKarawang.id – Artikel ini akan membahas mengenai perbedaan operasi plastik dan suntik filler. Hampir semua orang di dunia pasti mengetahui tentang operasi plastik. Operasi plastik dapat membantu merubah tampilan seseorang menjadi lebih tampan ataupun lebih cantik dari penampilan awalnya. Contoh artis Indonesia yang melakukan operasi plastik yakni Deddy Corbuzier, dan Lucinta Luna.
Proses operasi plastik yang dilakukan Lucinta Luna lantas sempat menuai pro kontra. Bahkan, banyak nitizen yang “ngeri” dan “ngilu” karena pembengkakan yang terjadi di wajahnya selama proses pemulihan.
Tak sedikit yang akhirnya dibuat takut dengan operasi plastik dan lebih memilih suntik filler karena dinilai lebih aman dan tidak melalui proses pembedahan atau operasi yang masih terkesan “ngeri”. Lantas, apa sebenarnya perbedaan operasi plastik dan filler baik dari segi proses maupun hasilnya? Berikut ulasannya.
Selain memperbaiki bentuk tubuh yang rusak atau cacat, operasi bedah plastik juga sering dilakukan untuk mengubah bagian tubuh supaya terlihat lebih menarik atau kebutuhan estetik.
Sedangkan filler sebenarnya adalah istilah untuk bahan yang digunakan pada prosedur nonsurgical rhinoplasty. Filler umumnya merupakan penyuntikan cairan hyaluronic acid yang merupakan bahan natural yang dimiliki oleh tubuh ke dalam lapisan kulit.
Dokter Renny Rosalita, M.Kes.A3M dari Miracle Clinic Jakarta lantas memaparkan sejumlah perbedaan dari prosedur operasi plastik dengan suntik filler. Menurutnya, selain memakan waktu, proses pemulihan operasi plastik jauh lebih lama dan berisiko daripada suntik filler.
“Yang pertama, dari segi waktu. Hanya tidak memakan waktu sampai berjam-jam. Kurang lebih kalau dikerjain itu hanya kurang lebih satu jam. Cuma, karena sambil dijelasin semuanya, itu extra time. Tapi kalau operasi itu makan waktu,” paparnya, saat diwawancara MNC Portal Indonesia.
“Yang kedua, itu downtimenya. Downtime itu adalah kondisi setelah dilakukan perawatan. Kalau facial reshaping itu tidak ada downtime. Kalau operasi itu ada downtimenya. Ada bengkak dulu,” lanjutnya.
Tak hanya dari segi waktu dan pemulihan, menurutnya, suntik filler lebih populer karena dapat menjawab kebutuhan para pasien yang ingin memiliki wajah yang diinginkan, seperti orang-orang Asia yang biasanya ingin memiliki wajah yang lebih berdimensi.
Editor : Faizol Yuhri
Artikel Terkait