KARAWANG, iNews.id - Kabar eksodus massal kubu Cellica Nurrachadiana dari Demokrat dinilai tidak mencerminkan sikap sebagai kader tauladan dan militan. Kabar itu mencuat usai Muscab Demokrat Karawang dimenangkan Pendi Anwar.
Pengamat politik Dr. H. Sonny Hersona GW, Drs.,MM.CHRA mengatakan, tidak semestinya Cellica mengambil langkah keluar dari Demokrat usai kekalahan dalam Muscab beberapa waktu lalu.
"Ketika sekarang ada penggeseran kepemimpinan, tetap Cellica harus konsisten menjadi kader yang militan. Menjadi contoh bagi kader Demokrat yang lain, harus jadi teladan," ucapnya, Kamis (28/7).
Menurut dia, jika kubu Cellica Nurrachadiana tetap mengambil sikap untuk melakukan eksodus ke partai lain itu merupakan keputusan yang kurang tepat.
"Cellica adalah kader militan yang sudah merasakan fasilitas yang diberikan oleh partai Demokrat selama lebih dari 10 tahun. Jadi kalau dari kubu Cellica ada eksodus itu salah. Karena dia harus mengingat itu," ujarnya
Seharusnya, kekalahan kubu Cellica Nurrachadiana, dapat disikapi dengan bijak.
Karena, kekalahan Cellica Nurrachadiana merupakan sebuah perjalanan hidup yang tidak semestinya mengambil keputusan kurang tepat. Sehingga akan berpengaruh terhadap karirnya di dunia politik.
"Selama ini kan sudah berhubungan baik dengan pusat, komunikasinya baik juga, jangan sampai menyinggung seniornya yang sudah membesarkan dia, yang mengayomi dia, melindungi dia," katanya.
Kata Sonny, pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu menciptakan pemimpin-pemimpin lain yang lebih baik. Dan Pendi Anwar bagaimanapun sebagai ketua terpilih merupakan kader yang lahir dari kepemimpinan Cellica Nurrachadiana.
"Kalau misalnya sekarang yang terpilih Pendi Anwar, ya sudah dukung saja sebagai kader militan yang menjadi teladan. Agar orang tidak berpikiran jelek terhadap partai pada pemilu apabila ada penurunan suara di pemilu selanjutnya. Terus cellica bangga, jangan seperti itu," sambungnya.
Bagaimanapun, sosok Cellica Nurrachadiana dinilai masih memiliki jalan yang panjang untuk terus berkarier di dunia politik.
Tidak semestinya, kekalahan itu membuat karier politik Cellica Nurrachadiana meredup hanya karena keputusan yang kurang tepat.
"Ujian itu akan menjadikan cellica lebih maju, lebih matang, lebih hebat, dan layak menjadi pemimpin, layak menjadi tauladan. Meski bersikap legowo tetap harus bergerak."
Apalagi, salah satu keputusan dari Muscab Demokrat kemarin Cellica Nurrachadiana masuk ke dalam bursa kader yang akan diusung oleh partai Demokrat untuk bertarung pada pemilu 2024 mendatang.
Dan itu membuktikan, bahwa penilaian partai Demokrat terhadap Cellica secara elektabilitas bisa dibilang lebih bagus di mata masyarakat dibandingkan dengan kader lainnya.
"Cellica itu masih panjang kariernya, bisa jadi Gubernur, Presiden, Ketua DPR RI, dan apapun, di karir politiknya asal konsisten," ungkapnya.
Tentunya, jika konsistensi itu dapat dipegang dengan baik oleh Cellica Nurrachadiana, maka dipastikan ia merupakan kader militan yang patut untuk dijadikan tauladan oleh kader lainnya.
"Kalau misal kedepan Cellica jadinya ke DPR RI dan harus bersaing melawan Vera, ya harus berani, jangan takut untuk bertahan. Katanya jagoan," cetusnya.
Editor : Faizol Yuhri
Artikel Terkait