Diberi Nasi Tak Cukup Satu Suap, Ini Kisah Duka Imigran di Sel Arab Saudi

Nanda Aria, Okezone
Ilustrasi/ Foto: Reuters

Sesuai perjanjian, masih lebih dari 100.000 migran Ethiopia yang saat ini ditahan di negara kaya minyak itu akan dipulangkan ke negara asalnya.

Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) menyebut Arab Saudi adalah tujuan populer bagi para migran Ethiopia dengan perkiraan 750.000 dari mereka tinggal di negara Timur Tengah.

Dari jumlah tersebut, sekitar 450.000 mungkin telah bermigrasi melalui "cara yang tidak lazim" dan akan membutuhkan bantuan untuk kembali ke tanah air mereka, kata IOM dalam sebuah pernyataan baru-baru ini.

Dalam beberapa tahun terakhir, Arab Saudi telah melakukan penyisiran rutin terhadap pekerja yang tidak memiliki dokumen, menahan mereka yang ditangkap di pusat-pusat deportasi besar. Selama bertahun-tahun, organisasi hak asasi manusia telah mengkritik kondisi pusat-pusat ini.

Tahanan "dirantai berpasangan, dipaksa menggunakan lantai sel mereka sebagai toilet, dan dikurung 24 jam sehari di sel penuh sesak yang tak tertahankan," menurut investigasi Amnesty International tahun 2020 tentang perlakuan buruk terhadap tahanan Ethiopia di Timur Tengah.

"Perempuan hamil, bayi, dan anak kecil ditahan dalam kondisi mengerikan yang sama," temuan penyelidikan tersebut.

Dalam wawancara yang dilakukan pada tahun 2020, para tahanan mengatakan kepada Human Rights Watch bahwa di sebuah pusat di Riyadh, sekitar 350 pria berbagi dua hingga lima toilet dan tidak memiliki akses memadai untuk membersihkan badan mereka.bangan. Saya tidak pernah tidur nyenyak," katanya.

Editor : Boby

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network