Seorang ibu hamil atau bumil dapat berpuasa selama dirinya dan janinnya dalam keadaan sehat dan terkelola dengan baik. Jika dokter tidak merekomendasikannya dengan alasan kesehatan dan keamanan untuk keduanya maka, tidak diperbolehkan untuk berpuasa. Seperti yang disampaikan Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan RS Pondok Indah - Bintaro Jaya, dr Zeissa Rectifa Wismayanti, Sp.OG .
Wanita hamil yang boleh berpuasa tentu saja bertanggung jawab penuh untuk menjaga keselamatan janin dan tubuhnya. Terdapat 7 hal penting yang diperbolehkan berpuasa untuk bumil, Apa saja?
1. Pastikan nutrisi dan gizi tercukupi saat sahur dan buka puasa
Dokter Zeissa mengatakan, bagi ibu hamil yang berpuasa, penting untuk memastikan asupan nutrisi dan gizi seimbang terpenuhi di setiap waktu makan, baik itu sahur ataupun buka puasa.
"Pilih makanan yang mengandung karbohidrat, protein hewani, protein nabati, lemak, vitamin, dan mineral ketika makan sahur dan berbuka supaya kebutuhan gizi ibu hamil dan janin tercukupi," sarannya, dikutip dari keterangan resmi yang diterima, Jumat (8/4/2022).
2. Hindari makanan olahan yang tidak sehat
Dokter Zeissa menyarankan kepada bumil semua yang berpuasa agar menghindari makanan olahan yang banyak mengandung garam dan lemak, serta makanan olahan yang terbuat dari gula sederhana.
"Kedua jenis makanan ini biasanya mudah diolah oleh tubuh, sehingga cepat membuat ibu hamil kenyang, tetapi juga cepat menjadi lapar kembali," katanya.
"Jadi, pilih karbohidrat seperti gandum, oat, nasi merah, nasi cokelat, dan lain sebagainya untuk memastikan ibu hamil kenyang lebih lama tapi baik untuk tubuh juga," sarannya.
3. Pastikan asupan cairan terpenuhi
Kecukupan cairan adalah salah satu yang terpenting untuk dipenuhi bumil yang berpuasa. Dokter Zeissa menyarankan minimal 2,5 liter per hari dengan air putih.
"Konsumsi air putih dapat dilakukan pada waktu-waktu seperti 2 gelas sebelum sahur, 1-2 gelas setelah sahur, 2 gelas setelah berbuka puasa, 1-2 gelas setelah makan malam, 2 gelas setelah shalat isya atau tarawih," terangnya.
4. Hindari minuman berkafein
Bumil, Dokter Zeissa menyarankan juga untuk hindari minuman berkafein, karena memicu buang air kecil. Kalau berlebihan, ini berpotensi membuat Anda dehidrasi. Selain memicu sakit kepala dan jantung berdebar, kafein juga dapat mengurangi kadar zat besi yang dapat diserap tubuh.
"Apabila ibu hamil sangat ingin dan tak bisa menghindarinya, batasi konsumsi kafein tak lebih dari 200 miligram per hari atau setara dengan dua cangkir kopi instan," katanya.
Tapi perlu diingat juga, sambung dr Zeissa, selain kopi, teh dan cokelat juga mengandung kafein. Jadi, coba kurangi minuman dan makanan tersebut, ya.
5. Saat buka puasa, makan dalam porsi kecil
Penting untuk diperhatikan para bumil juga bahwa saat buka puasa, dr Zeissa menyarankan agar makan dalam porsi kecil terlebih dulu untuk mencegah perut begah. Nah, kalau sudah selesai shalat tarawih, ibu hamil dapat melanjutkan asupan makan untuk mengembalikan energi.
6. Waktu tidur tetap cukup, ya!
Meskipun banyak ibadah yang dilakukan pada malam hari, usahakan ibu hamil memiliki waktu tidur dan istirahat yang cukup, minimal 6-8 jam sehari.
7. Kurangi aktivitas berat dan stres
Dokter Zeissa pun mengimbau kepada para bumil agar kurangi aktivitas berat dan stres, supaya Anda tidak mengalami kelelahan selama menjalani puasa.
Catatan lain yang disampaikan dr Zeissa adalah saat menjalani puasa, hal yang paling penting adalah niat dan hati yang lapang, agar ibu hamil bisa tetap menikmati keseluruhan ibadah pada bulan Ramadan ini.
"Ingat, kapan pun saat berpuasa, apabila ibu hamil tidak menunjukkan peningkatan berat badan yang baik atau bahkan mengalami penurunan berat badan, merasa terlalu lemas, pusing, penglihatan kabur, atau berkeringat dingin, jangan ragu untuk membatalkan atau tidak melanjutkan puasa, ya," tambah dr Zeissa.
Editor : Frizky Wibisono