Kadin Buka Peluang Terapkan WFH Selama Mudik Lebaran 2025

JAKARTA, iNewsKarawang. id-Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin)buka peluang untuk menerapkan work from home (WFH) saat mudik Lebaran 2025.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Anindya Bakrie menyampaikan hal ini usai menyambangi Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi. Pertemuannya dengan Menhub sehubungan dengan pembahasan mudik Lebaran tahun 2025.

Baca Juga

Polri Siapkan Skenario Rekayasa Lalulintas Guna Antisipasi Lonjakan Arus Mudik Lebaran 2025

“Tadi dengan Pak Menhub fokusnya adalah bagaimana mudik itu bisa sama-sama kita tangani,” kata Anindya saat ditemui di Kantor Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan Jakarta pada Selasa (11/3/2025).

Menurut Anindya, pada periode libur Lebaran, biasanya kepadatan akan terjadi di H-3 sebelum Lebaran. Untuk mengatasi ini, Kadin bersama dengan Kemenhub tengah mengkaji terkait imbauan pemberlakuan work from home (WFH).

Selain itu, solusi tersebut juga didiskusikan guna mengurangi kepadatan pada saat arus balik Lebaran yang biasanya terjadi pada H+5 setelah hari raya. Di samping itu, pada pertemuan tersebut juga dibahas mengenai diskon tarif tol.

“Karena banyak liburnya, itu ada anjuran, imbauan bagaimana bisa dikaji untuk work from home, supaya bisa lebih memperlancar, memperhalus lonjakan pemudik,” ujar Anindya.

Adapun untuk mudik Lebaran tahun ini, Kemenhub menyiagakan sejumlah sarana dan prasarana angkutan lebaran yakni sebanyak 30.451unit bus yang tersedia di 115 terminal, 772 unit kapal laut yang tersedia di 264 pelabuhan, 404 unit pesawat di 60 bandar udara, 2.550 unit lokomotif dan kereta, baik antar kota maupun regional, serta 187 unit kapal penyeberangan di 14 lintas pelabuhan penyeberangan.

Dari sisi keselamatan, Kemenhub juga terus menggencarkan uji kelaikan pada sarana transportasi tersebut. Hingga 8 Maret lalu, telah selesai dilakukan ramp check/uji kelaikan terhadap 60,67 persen atau 18.746  unit bus, terhadap 85,49 persen atau 660 unit kapal, 68,47 persen pesawat, 60,66 persen atau 1.547 unit lokomotif dan kereta, serta terhadap 43 persen atau 70 unit kapal penyeberangan

Editor : Boby