JAKARTA, iNewskarawang.id - Memasuki musim hujan, sebagian orangtua mulai mempersiapkan jika anaknya terserang demam dan masuk angin. Sebab, penanganan masuk angin pada anak dan dewasa sangatlah berbeda.
Jika anak masuk angin, penanganan yang tepat bisa lebih mempercepat kesembuhan anak Anda. Dimana Anda bisa memonitor gejala masuk angin, mengompres, dan kalau perlu pergi berobat ke dokter.
"Memonitor anak sangat perlu, agar Anda bisa melihat penanganan yang cocok seperti apa. Misalnya, bila anak Anda sudah demam, tapi nafsu makan masih tinggi, lincah dan energik, berikanlah dia asupan makanan yang tinggi akan vitamin C. Kemudian, hindari dari camilan yang kehigienisannya belum terbukti. Setelah beraktivitas atau sudah tertidur, lihatlah pernapasannya dan gaya istirahatnya. Apabila saat tidur terlihat nyaman tanpa ada keringat di dahi ataupun tarikan napas masih teratur, berarti masuk anginnya telah berangsur keluar. Sebaliknya, bila baju dalam tubuhnya banjir keringat, dengan pernapasan tidak stabil dan tidurnya terlihat gelisah, berarti masuk anginnya sudah parah," tutur Dr. S. Djokomuljanto, MMed (Paeds) SpA, dokter spesialis anak saat diwawancarai Okezone dalam acara bertema Antangin Junior Untuk Atasi Gejala Masuk Angin Pada Anak di Restoran Kembang Goela, Jend. Sudirman-Jakarta, Rabu (24/4/2013)
Selanjutnya, dr. Djoko menambahkan, bila kondisi anak sudah muncul keringat dingin saat masuk angin, penanganan selanjutnya ialah Anda bisa mengompresnya dengan air hangat terlebih dulu.
Kemudian, terus mengompres dahinya sampai esok hari dan memastikan apakah suhunya sudah menurun. Bila sudah menurun, Anda bisa memberikan obat herbal sirup untuk anak setelah mereka selesai makan. Namun, bila belum turun, sebaiknya si anak langsung ke dokter.
"Seorang anak ketika masuk angin, bila diberi obat sirup herbal belum juga turun demamnya selama tiga hari, sangat dianjurkan berkonsultasi dengan dokter agar bisa mendapatkan obat yang pas dan efektif untuk kesembuhan anak," tutupnya.
Editor : Frizky Wibisono