JAKARTA - iNewsKarawang. id
Setelah melalui mediasi Qatar dan Mesir,
dua sandera lagi telah dibebaskan dari tahanan Hamas.
Menurut berbagai sumber, mereka diidentifikasi sebagai warga negara Israel yakni Nurit Cooper, 79, dan Yocheved Lifshitz, 85.
Juru bicara Hamas Abu Obaida mengakui mengatakan pihaknya membebaskan dua sandera. Pihaknya membebaskan kedua tahanan tersebut mengingat musuh telah menolak menerima mereka sejak Jumat lalu.
"Kami telah memutuskan untuk melepaskan mereka karena alasan kemanusiaan dan kesehatan,” lanjutnya.
Menurut Al-Qahera News yang berafiliasi dengan pemerintah Mesir.Kedua sandera yang dibebaskan oleh Hamas tiba di kota Rafah, Mesir, di perbatasan dengan Gaza.
Sebuah video dari Al-Qahera News menunjukkan kedua wanita tersebut menerima perawatan di perbatasan Rafah sebelum mereka diangkut ke ambulans Mesir, di mana petugas medis melakukan pemeriksaan terhadap keduanya.
Dua petugas medis mengatakan kepada reporter Al-Qahera News bahwa sandera yang dibebaskan berada dalam kondisi stabil.
Pembebasan ini langsung disambut gembira pihak keluarga.
"Saya dapat mengonfirmasi bahwa ibu saya Yochi (Yocheved) Lifshitz adalah salah satu dari dua sandera yang dibebaskan Palang Merah malam ini,” kata putrinya Sharone Lifschitz dalam sebuah pernyataan yang dirilis ke media, dikutip CNN.
“Meskipun saya tidak bisa mengungkapkan dengan kata-kata kelegaan karena dia sekarang aman, saya akan tetap fokus untuk membebaskan ayah saya dan semua orang – sekitar 200 orang tak bersalah – yang masih menjadi sandera di Gaza,” ujarnya.
"Mereka telah diserahkan ke Palang Merah di penyeberangan Rafah beberapa waktu lalu, dari sana mereka akan segera dipindahkan ke Israel. Keluarga telah diberitahu,” lanjut pernyataan keluarga Lifshitz.
Komite Palang Merah Internasional (ICRC) membenarkan bahwa mereka memfasilitasi pembebasan dua sandera lagi.
“Kami memfasilitasi pembebasan 2 sandera lagi, memindahkan mereka keluar dari #Gaza malam ini. Peran kami sebagai perantara yang netral membuat pekerjaan ini bisa terwujud & kami siap memfasilitasi pembebasan di masa depan. Kami berharap mereka akan segera kembali bersama orang yang mereka cintai,” cuit ICRC memposting ke akun resmi X-nya.
Editor : Boby