Suporter PSS Sleman Terobos Lapangan untuk Kejar Pemain dan Wasit, Ada Apa?

SLEMAN, iNewskarawang.id - Sang tuan rumah PSS Sleman takluk dengan skor 1-3 dari Persija Jakarta. Takluk di kandang sendiri membuat para pendukung PSS Sleman kecewa.

Tak merasa puas atas kekalahan tersebut suporter masuk lapangan mengejar pemain dan wasit. Laga yang berlangsung di Stadion Maguwoharjo, Sleman, tersebut berlangsung pada Jumat (4/8/2023) malam WIB.

Baca Juga

Timnas Indonesia U-23 vs Timnas Qatar U-23 di Piala Asia U-23 2024, Live di RCTI Malam Ini!

Berdasarkan pantauan MNC Portal Indonesia di lapangan, para penonton yang berjaket hitam dan jersey PSS Sleman memaksa masuk dengan melompati pagar. Hal ini terjadi setelah wasit meniupkan peluit panjang. Mereka bermaksud memprotes wasit dan pemain PSS Sleman.

Setidaknya, ada sekitar puluhan suporter yang mencoba mengejar wasit dan pemain PSS Sleman sembari melakukan protes keras. Untungnya, steward langsung sigap membawa wasit dan pemain untuk masuk ke ruang stadion sehingga tidak menimbulkan korban luka.

Bahkan, ribuan suporter yang berada di tribun meneriakkan chant sindiran kepada wasit. Tak hanya itu, beberapa suporter juga melontarkan protes kepada pemain dan memaksa bertemu tim manajer PSS Sleman.

Baca Juga

Persebaya Surabaya Bungkam PSS Sleman 2-1 di Liga 1 2023-2024

Untungnya, kericuhan tersebut sukses diredam setelah para pemain PSS Sleman dan manajemen bersedia menemui penonton.

Kekalahan ini juga memperpanjang rentetan hasil negatif PSS Sleman yang telah berlangsung selama lima laga terakhir. Mereka tak pernah menang dalam periode tersebut.

Satu-satunya kemenangan yang diraih PSS Sleman pada musim ini diraih pada pekan pembuka atas Bali United dengan skor 1-0. Namun, sejak saat itu, mereka menelan dua kekalahan dan tiga hasil imbang.

Baca Juga

Persebaya Surabaya Memetik Kemenangan 4-2 atas PSS Sleman di Liga 1 2022-2023

Imbasnya, PSS Sleman kini berada di peringkat ke-15 klasemen sementara Liga 1 2023-2024. Mereka hanya terpaut satu poin dan satu tingkat di atas zona degradasi.

Editor : Frizky Wibisono