Saat mata secara tiba-tiba terasa gatal, kering ataupun mata lelah biasanya seseorang akan menghilangkan rasa tersebut dengan cara mengucek mata.
Tidak bisa ditampik, ada perasaan enak dan lega setelah mengucek mata. Hal ini karena saat mengucek atau menggosok mata, kita menekan bola mata dan gerakan ini bisa merangsang saraf vagus, yang memperlambat detak jantung dan mengurangi stres.
Menurut Dr. Johnson Tan, spesialis oftalmologi dan konsultan di Raffles Eye Centre, biasanya rasa gatal yang timbul di mata kebanyakan disebabkan karena produksi sekresi minyak yang berlebihan.
“Rasa gatal di sekitar mata sering kali disebabkan oleh produksi sekret berminyak yang berlebihan dan penyumbatan kelenjar minyak di kelopak mata,” ujar Dr. Johnson
“Minyak sangat penting untuk mencegah penguapan air mata yang berlebihan pada permukaan kornea. Tapi, minyak berlebih dan tersumbatnya bukaan kelenjar minyak, bisa mmebuat peradangan, kering, dan gatal pada kelopak mata,” lanjutnya.
Gerakan mengucek mata memang terlihat sederhana dan tak membahayakan. Tapi jangan salah, ada bahaya yang mengintai kesehatan mata, ketika kita mengucek atau menggosok mata terlalu keras dan terlalu sering.
Saat mata terlalu sering dikucek, atau terlalu keras digosok ada kemungkinan kita menggaruk bagian kornea mata dengan kuku jari atau bulu mata yang copot, membuat kornea tergores seperti halnya lutut yang tergores dan luka karena kita jatuh.
“Menggosok berlebihan menyebabkan lapisan kulit kornea (epitel) terlepas. Kadang-kadang, kuku juga bisa kena ke permukaan kornea dan menyebabkan epitel robek,” jelas Dr. Johnson, mengutip ChannelNewsAsia, Minggu (10/7/2022).
Bahayanya tidak hanya sampai situ, setelah epitel sembuh, epitel ini bisa saja tiba-tiba terlepas atau dalam medis disebut Dr. Johnson sebagai erosi kornea berulang.
Alhasil, mata secara alami mengering saat tidur, menyebabkan kelopak mata menempel dan epitel tertarik saat kita membuka mata. Mengingat epitel yang sudah tidak lagi melekat sempurna pada kornea yang mendasarinya, akan selalu ada risiko kita bisa merobek epitel mata ini lagi.
Pada kasus yang ringan, solusinya ialah mata yang terkena perlu sering dilumasi, terutama sebelum tidur dan saat bangun tidur. Namun, pada kasus yang parah, bisa saja diperlukan tindakan prosedur sederhana pada mata sebagai pengobatan.
Lebih buruknya, meski memang kasus ini jarang, tapi mengucek mata terus menerus dan terlalu keras bisa menyebabkan keratoconus, kondisi yang memiliki kecenderungan genetik. Kornea yang seharusnya berbentuk kubah seperti bola, bisa berubah jadi kerucut karena banyaknya gesekan.
Nah, bentuk baru ini yang bisa mempengaruhi bagaimana cahaya dibelokkan ke arah mata dan pada akhirnya bisa mengganggu daya penghilatan.
“Kasus begini memang sangat jarang, tapi tetap saja jadi pengingat penting untuk tidak sering mengucek mata,” tandas Prof Ang.
Editor : Boby