Proyek Danau Retensi dan Pompa Banjir Karangligar Ditarget Selesai 2026

Iqbal Maulana Bahtiar
Proyek Danau Retensi dan Pompa Banjir Karangligar Ditarget Selesai 2026. Foto : iNewskarawang.id/Iqbal Maulana Bahtiar

KARAWANG, iNEWSKarawang.id – Wakil Ketua DPR RI Saan Mustofa meninjau proyek pembangunan danau retensi dan pompa banjir untuk mengatasi banjir di Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, Kamis (20/11/2025). Dalam kunjungannya, Saan didampingi Wakil Bupati Karawang, H. Maslani, serta sejumlah pejabat terkait.

Proyek pengendalian banjir yang menelan anggaran sekitar Rp100 miliar ini merupakan kolaborasi antara Kementerian PUPR, Pemkab Karawang, dan DPR RI. Pemkab Karawang telah menyelesaikan proses pembebasan lahan dan memberikan ganti rugi kepada warga terdampak, sementara biaya pembangunan sepenuhnya ditanggung pemerintah pusat atas usulan DPR RI.

Saan menegaskan bahwa proyek ini merupakan upaya menyelesaikan akar persoalan banjir yang selama 20 tahun terakhir melanda Karangligar dan wilayah sekitarnya.

“Ini adalah kolaborasi Kementerian PU, Pemkab, dan DPR untuk menyelesaikan akar masalah banjir. Kalau hanya artifisial, masalah tidak akan selesai,” ujarnya di lokasi proyek di Desa Parungsari.

Menurut Saan, penanganan banjir merupakan bentuk perlindungan terhadap masyarakat, sejalan dengan komitmen Presiden Prabowo yang menempatkan rakyat sebagai prioritas utama. Ia berharap proyek ini mampu mengakhiri “banjir abadi” yang hingga kini masih merendam wilayah tersebut, termasuk 160 hektar sawah yang berdampak pada ketahanan pangan nasional.

Kepala BBWS Citarum, Marasi Deon Joubert, menjelaskan tiga penyebab utama banjir Karangligar: aliran balik Sungai Cibeet, penurunan muka tanah hingga dua meter dalam kurun 2007–2015, serta land subsidence yang terus berlangsung sebesar 1,11 cm per tahun.

Untuk mengatasi persoalan tersebut, pemerintah melakukan normalisasi, pembangunan tanggul, serta pembangunan rumah pompa di saluran pembuang Cidawolong dan Kedunghurang. Nilai kontrak proyek pada Cidawolong mencapai Rp55,4 miliar, sementara Kedunghurang Rp44,7 miliar.

Deon menargetkan pemasangan pintu air dan pompa selesai dan beroperasi pada Juli–Agustus 2026. Namun, ia menambahkan bahwa tanggul Sungai Cibeet masih perlu dibangun di sisi Karawang dan Bekasi dengan total panjang 11,84 kilometer dan kebutuhan anggaran sekitar Rp400 miliar.

“Kami sedang berkoordinasi dengan Pemkab Karawang untuk penyelesaian pembebasan lahan. Beberapa hari terakhir progresnya sudah berjalan,” ungkapnya.

Proyek ini diharapkan menjadi solusi permanen bagi banjir kronis yang selama dua dekade mengganggu kehidupan masyarakat dan aktivitas pertanian di Karangligar dan sekitarnya.

Editor : Frizky Wibisono

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network