KARAWANG, iNEWSKarawang.id – Bupati Karawang, H. Aep Syaepuloh, memberikan apresiasi tinggi kepada Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Karawang atas inovasi “Laundry Bersih”, program baru yang digagas untuk meningkatkan kebersihan dan kesehatan warga binaan.
Dalam peresmian fasilitas tersebut, Bupati Aep menyampaikan dukungannya terhadap upaya Lapas Karawang menciptakan lingkungan pembinaan yang layak dan manusiawi.
“Alhamdulillah, hari ini kita melihat wujud nyata upaya Lapas Karawang memberikan kenyamanan bagi warga binaan. Pemkab Karawang tentu mendukung penuh langkah baik seperti ini,” ujar Aep, Kamis (13/11/2025).
Aep menegaskan, kolaborasi antara Pemkab Karawang dan Lapas akan terus ditingkatkan, terutama untuk memastikan pemenuhan hak warga binaan dalam pelayanan kesehatan dan pemberdayaan ekonomi pasca-pembinaan.
“Kami berharap inovasi ini membawa dampak positif. Pemkab siap mendukung, apalagi mereka ini warga Karawang juga,” ucapnya.
Bupati juga menyoroti pentingnya pelatihan kewirausahaan seperti pembibitan ikan dan pertanian agar warga binaan memiliki keterampilan setelah bebas. “Nanti kalau sudah keluar, mereka bisa buka usaha sendiri. Pemda juga akan bantu lewat program UMKM,” katanya.
Menurut Aep, sebelum adanya program “Laundry Bersih”, Pemkab melalui Dinas Kesehatan telah menginstruksikan Puskesmas Adiarsa dan RSUD Karawang untuk rutin memberikan layanan kesehatan di Lapas.
“Kebersihan pakaian bagian dari hidup sehat. Kalau bajunya kotor, penyakit mudah menular. Jadi program ini sangat tepat dan patut diapresiasi,” tegasnya.
Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Barat, Kusnali, turut hadir dan menyebut fasilitas “Laundry Bersih” di Lapas Karawang sebagai yang kedua di Indonesia. Ia menilai, program tersebut layak menjadi percontohan nasional karena sarana dan prasarana yang memadai.
“Penyakit utama di Lapas biasanya skabies. Karena itu, Pak Kalapas mencari solusi konkret dengan menghadirkan laundry bersih. Ini bisa jadi model bagi lapas lain,” ujar Kusnali.
Ia juga berterima kasih kepada Pemkab Karawang, Forkopimda, dan pihak swasta seperti PT Sumber Manah Abadi yang telah mendukung penyediaan sembilan unit mesin cuci industri untuk program tersebut.
“Kami berharap sinergi seperti ini terus berlanjut agar penyakit kulit bisa ditekan hingga nol kasus,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Lapas Kelas IIA Karawang, Christo Toar, menjelaskan bahwa inovasi ini berawal dari wabah skabies yang sempat melanda pada akhir 2024. Dalam enam bulan terakhir, pihaknya berupaya mencari solusi efektif hingga akhirnya meluncurkan program “Laundry Bersih”.
“Kami memiliki sembilan mesin cuci untuk melayani 1.200 warga binaan. Setiap hari dua blok dijadwalkan mencuci pakaian agar semua kebagian,” jelas Christo.
Ia menambahkan, pakaian milik warga binaan yang sakit akan direndam air panas sebelum dicuci agar steril dari bakteri dan virus.
"Ini bagian dari program eradikasi penyakit menular. Kami ingin memastikan lingkungan pembinaan bersih dan sehat,” pungkasnya.
Editor : Frizky Wibisono
Artikel Terkait
