KARAWANG, iNEWSKarawang.id – Wakil Bupati Karawang, Maslani, secara resmi membuka kegiatan Penyerahan Simbolis Bantuan Alat Penunjang Produksi bagi UMKM Tahap ke-3 Tahun 2025 sekaligus Pendampingan Materi bagi UMKM Naik Kelas Kabupaten Karawang di Aula Husni Hamid, Rabu (5/11/2025).
Dalam sambutannya, Maslani menyebut kegiatan ini sebagai wujud nyata sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha mikro.
“Kegiatan ini ibarat panen kecil dari kerja keras dan komitmen bersama antara pemerintah dan pelaku usaha,” ujarnya.
Ia menegaskan, Pemkab Karawang terus berupaya mendorong pelaku UMKM naik kelas melalui berbagai program, salah satunya Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT).
Pada tahap ketiga ini, sebanyak 420 pelaku usaha mikro menerima bantuan alat penunjang produksi seperti gerobak, alat masak, mesin jahit, hingga peralatan digital. Secara keseluruhan, lebih dari 2.300 warga Karawang telah menerima manfaat program DBHCHT dengan total anggaran mencapai Rp12 miliar.
“Bukan soal nominalnya, tapi bukti bahwa pemerintah hadir mendukung kemandirian ekonomi masyarakat,” tegas Wabup.
Maslani juga berpesan agar bantuan tersebut dimanfaatkan secara maksimal untuk meningkatkan produksi dan penghasilan keluarga.
“Kalau alatnya bagus tapi jarang dipakai, manfaatnya tidak akan terasa,” ucapnya.
Pemkab Karawang, lanjutnya, juga menyiapkan berbagai pelatihan dan pendampingan, mulai dari manajemen usaha, akses pembiayaan, hingga digitalisasi.
“Harapannya, UMKM Karawang bukan hanya bertahan, tapi berkembang dan mampu bersaing di pasar nasional maupun internasional,” kata Maslani.
Menutup sambutannya, ia mengajak penerima bantuan untuk memanfaatkan fasilitas dengan penuh tanggung jawab.
“Dari usaha kecil yang gigih dan jujur, semoga lahir inspirasi besar untuk ekonomi Karawang yang lebih mandiri dan sejahtera,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Karawang, Dindin Rachmadhy, menjelaskan, kegiatan bantuan UMKM ini bersumber dari anggaran DBHCHT Tahun 2025 senilai Rp12,04 miliar.
"Total penerima manfaat mencapai 2.398 pelaku usaha, terdiri atas 2.215 penerima dari Program Mentorship, 10 penerima terbaik Program UMKM Naik Kelas 2024, dan 173 penerima dari usulan Pokok Pikiran (Pokir) DPRD," terang Dindin.
Penyerahan dilakukan dalam tujuh tahap. Hingga tahap ketiga ini, bantuan telah diberikan kepada 420 pelaku usaha mikro, dengan rincian, 80 unit gerobak usaha, 110 unit cooking tools, 100 unit cold storage, 40 unit alat produksi digital, 50 unit food processing machine, 20 mesin jahit dan 30 perangkat teknologi digital.
“Program ini bertujuan meningkatkan kapasitas produksi dan mendorong transformasi usaha mikro menjadi lebih mandiri,” imbuhnya.
Selain penyerahan bantuan, kegiatan ini juga diikuti oleh 150 peserta UMKM Naik Kelas yang mengikuti pendampingan terakhir dengan materi Public Speaking, Strategi Branding, Kemitraan, dan Ekspor.
Salah satu penerima bantuan, Agan Makmur, pelaku usaha jahit asal Karawang, mengaku senang mendapat mesin jahit digital.
“Saya sudah mulai usaha sejak 2001, tapi baru tahun ini dapat bantuan. Alhamdulillah, hasil jahitannya sekarang lebih rapi dan cepat,” katanya.
Menurutnya, proses pengajuan bantuan juga mudah karena hanya perlu membuat proposal dan menunggu verifikasi dari dinas.
“Kalau memenuhi kriteria, nanti ada survei ke rumah. Bantuan ini sangat membantu kami untuk berkembang,” tutupnya.
Editor : Frizky Wibisono
Artikel Terkait
