Bupati Karawang Beri Dukungan Hukum dan Modal Usaha untuk Keluarga Korban Pelecehan Pesantren

Iqbal Maulana Bahtiar
Bupati Karawang Beri Dukungan Hukum dan Modal Usaha untuk Keluarga Korban Pelecehan Pesantren. Foto : Istimewa.

KARAWANG, iNEWSKarawang.id – Isak tangis seorang ibu dari Desa Kutajaya, Kecamatan Kutawaluya, pecah ketika ia duduk berhadapan dengan Bupati Karawang, Aep Syaepuloh

Dengan suara bergetar, ia menceritakan peristiwa kelam yang menimpa anaknya, korban dugaan pelecehan seksual di sebuah pondok pesantren.

Momen haru itu terekam dalam video berdurasi 2 menit 51 detik yang diunggah di akun media sosial pribadi Bupati, Selasa (30/9/2025). Dalam rekaman itu, sang ibu dan korban tampak didampingi Kepala Desa Kutajaya. Wajah pucat sang anak tertunduk, sementara ibunya berusaha menahan air mata yang terus mengalir.

“Awalnya saya dengar laporan dari warga, katanya ada pelecehan di pondok pesantren. Tidak saya sangka, ternyata korbannya anak saya,” ucap ibu korban, tersedu.

Ia bercerita, butuh waktu lama sampai akhirnya sang anak berani mengaku. “Saya tanya sekali, dua kali, tidak mau mengaku. Ketiga kali saya tanya, barulah dia bilang kejadian itu benar adanya,” katanya lirih.

Lebih memilukan, korban mengaku sempat mendapat ancaman pembunuhan dari pelaku. Hal itu membuat kondisi psikologisnya kian terpuruk. 

"Malu saya sama tetangga. Banyak yang bertanya, anak saya jadi makin tertekan. Fisik dan mentalnya sudah tidak kuat,” ungkap sang ibu.

Mendengar pengaduan itu, Bupati Aep mencoba menenangkan. Ia menegaskan, Pemerintah Kabupaten Karawang akan berdiri di belakang keluarga korban.

 “Kami akan memberikan pendampingan hukum secara penuh, juga dukungan psikolog untuk korban dan keluarga,” ujarnya.

Tak berhenti di situ, Aep juga menyalurkan bantuan modal usaha untuk menopang perekonomian keluarga. “Supaya ibu bisa lebih produktif di rumah,” tambahnya.

Di akhir pertemuan, Bupati mengajak masyarakat agar tidak menjauhkan korban dari lingkungan sosial. “Tolong dibantu, jangan sampai diasingkan. Justru harus didukung agar korban kembali semangat belajar,” katanya tegas.

Dengan nada penuh empati, ia pun berkomitmen melindungi keluarga korban. “Bu, Pa, jangan takut. Kami semua akan selalu berada di samping bapa dan ibu,” pungkasnya.

Momen pertemuan ini bukan hanya soal pengaduan kasus hukum, tetapi juga potret nyata perjuangan seorang ibu yang tak kenal lelah mencari keadilan untuk anaknya.

Editor : Frizky Wibisono

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network