KARAWANG, iNEWSKarawang.id – Jawa Barat mencatat angka anak tidak sekolah (ATS) tertinggi di Indonesia, yakni mencapai 624.573 anak. Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat optimis angka tersebut bisa ditekan melalui jalur Pencegahan Anak Putus Sekolah (PAPS) dalam Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) yang mulai diterapkan tahun ini.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Barat (Cadisdik) Wilayah IV, Riesye Silvana, mengatakan program PAPS menjadi salah satu upaya Pemprov Jabar mencegah anak putus sekolah di Jawa Barat termasuk di wilayah IV yakni Karawang, Purwakarta, dan Subang.
"Kita step by step mengikuti arahan Pemprov Jawa Barat untuk meminimalisir angka anak putus sekolah. Program PAPS ini baru berjalan tahun ini sehingga belum bisa meng-cover semua anak, tapi akan terus dioptimalkan,” ujar Riesye usai memimpin rapat kerja bersama para kepala sekolah di SMKN 1 Karawang, Senin (4/8/2025).
Riesye juga mengajak orang tua di Jawa Barat memastikan anak-anak mereka tetap melanjutkan pendidikan, baik di sekolah negeri maupun swasta.
"Sekolah di mana saja sama, yang penting anak-anak tetap bersekolah,” kata Riesye.
Riesye menegaskan, Pemprov Jabar di bawah kepemimpinan Gubernur Dedi Mulyadi serius dalam menekan angka anak tidak sekolah.
"Kita akan terus optimalkan dan terus berupaya menekan angka ATS di Jawa Barat. Dibawah kepemimpinan Pak Gubernur yang sangat luar biasa ini kita harus bisa meminimalisir bahkan menekan angka tersebut," tutup Riesye.
Editor : Frizky Wibisono
Artikel Terkait