KARAWANG, iNEWSKarawang.id – Kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi yang menetapkan jam masuk sekolah pukul 06.30 WIB memicu kemacetan dan keluhan masyarakat. Menanggapi hal itu, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Karawang memastikan akan melakukan evaluasi.
Kepala Disdikpora Karawang, Wawan Setiawan Natakusumah mengatakan, evaluasi akan dilakukan dalam 3 sampai 6 bulan ke depan untuk mengukur dampak kebijakan tersebut.
"Kalau dampaknya ternyata lebih banyak negatifnya, ya harus dievaluasi kembali. Enggak mungkin tiba-tiba diubah tanpa dasar kuat,”ujarnya, Jumat, (25/7/2025).
Menurut Wawan, perubahan jam masuk sekolah memang bertujuan baik, yaitu membentuk kebiasaan disiplin dan bangun lebih pagi. Namun, penerapan mendadak di wilayah industri seperti Karawang tidak mudah karena berbenturan dengan jam berangkat kerja karyawan pabrik.
Meski begitu, ia memahami niat baik Gubernur Jawa Barat demi membentuk kebiasaan hidup baru yang lebih disiplin, seperti bangun lebih pagi.
"Saya memahami prinsipnya Pak Gubernur itu kan ingin merubah kebiasaan memang bangun lebih pagi, lebih subuh, dan lain sebagainya,"katanya.
Adapun soal wacana transportasi massal, pihaknya mengaku belum melakukan kajian sejauh itu, mengingat biaya dan kesiapan kendaraan yang harus dipersiapkan.
"Belum karena kemudian pengadaan kendaraannya dan lain sebagainya kita belum sampai ke sana,"tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Plt. Sekretaris Dinas Perhubungan (Dishub) Karawang, Ade Syarifudin, mengakui bahwa peningkatan arus lalu lintas di pagi hari memang meningkat signifikan sejak perubahan jam masuk sekolah diberlakukan.
“Sekarang ini banyak siswa dan orang tua yang menggunakan kendaraan pribadi untuk berangkat maupun mengantar anak ke sekolah. Ini berdampak langsung terhadap kepadatan lalu lintas, khususnya di jam 06.00 hingga 08.00 pagi,”ujar Ade, Selasa, (22/7/2025).
Menurut Ade, lonjakan volume kendaraan terjadi setidaknya di tiga ruas jalan perkotaan Karawang seperti Jalan Arteri Galuh Mas dengan volume motor 1.300 unit, dan mobil pribadi 514 unit. Kemudian, Jalan Ahmad Yani, dengan volume motor 3.107 unit, mobil pribadi 1.026 unit Jalan Tuparev, dengan volume motor 2.611 unit, dan mobil pribadi 900 unit.
“itu terjadi pada pukul 06.00 hingga pukul 08.00 WIB. Kalau di luar jam masuk sekolah, kepadatan tidak terlalu tinggi. Artinya memang dampak kebijakan ini terasa pada waktu tertentu,”tambahnya.
Editor : Frizky Wibisono
Artikel Terkait