KARAWANG, iNewskarawang.id - Dalam upaya meningkatkan kualitas lingkungan dan mendukung ketahanan pangan lokal, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Karawang bekerja sama dengan PT Bukit Muria Jaya (BMJ) menggelar pelatihan pembuatan pupuk organik bagi petugas Hutan Kota atau Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kehati.
Dede Pramiadi, Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Keanekaragaman Hayati (PPKH) DLH Karawang, menyampaikan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk memanfaatkan dedaunan dan limbah pepohonan di lingkungan RTH sebagai bahan baku pupuk organik. Dalam pelatihan sehari ini, para petugas diajari teknik-teknik praktis mengubah sampah organik menjadi kompos yang berguna.
“Ini bagian dari upaya pengembangan SDM di Karawang. Para petugas RTH sekarang bisa memanfaatkan sampah dedaunan dan pepohonan menjadi pupuk organik yang akan digunakan untuk menyemai tanaman di wilayah pertamanan,” ujar Dede, Senin (14/10/2024).
Lebih menarik lagi, pupuk kompos yang dihasilkan dari pelatihan ini tidak hanya dimanfaatkan untuk kebutuhan internal. Masyarakat Karawang juga bisa mendapatkan pupuk ini secara gratis, tergantung stok yang tersedia.
“Selain untuk menyemai di pertamanan, masyarakat juga bisa meminta pupuk ini. Meski demikian, jumlahnya tetap dibatasi sesuai ketersediaan,” tambah Dede.
Inisiatif ini juga dinilai sebagai langkah inovatif untuk mengurangi sampah organik di Karawang. Dengan pengolahan limbah secara sistematis, diharapkan pembakaran sampah organik yang sering menimbulkan pencemaran udara bisa berkurang drastis.
“Kita optimistis, jika produksi pupuk terus meningkat, limbah organik yang sebelumnya mencemari lingkungan bisa dikelola dengan baik dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat maupun lingkungan,” jelasnya.
Pelatihan ini diharapkan menjadi titik awal dari transformasi pengelolaan sampah di Karawang, sekaligus memberi kontribusi nyata bagi pertanian dan ruang hijau di daerah tersebut.
"Kegiatan ini diharapkan tidak hanya memperkuat kapasitas sumber daya manusia, tetapi juga menjadi solusi pengelolaan sampah organik yang lebih ramah lingkungan," Tandasnya.
Editor : Frizky Wibisono
Artikel Terkait