Jepang Diguncang Gempa Dahsyat Berkekuatan M7,6, Picu Potensi Tsunami

Susi Susanti/ Boby
Gempa dahsyat landa Jepang picu peringatan tsunami (Foto: Kyodo)

JAKARTA,iNewsKarawang.id-Gempa bumi dahsyat berkekuatan 7,8 magnitudo mengguncang Jepang dan memicu potensi tsunami di sepanjang pantai barat negara Sakura tersebut. 

Badan cuaca memperingatkan akan adanya gelombang setinggi 5 meter di wilayah tersebut. Peringatan tsunami dikeluarkan untuk Semenanjung Noto di Prefektur Ishikawa, dan daerah lain di pesisir Laut Jepang, dari Hokkaido hingga Nagasaki, berada dalam peringatan atau peringatan tsunami dengan perkiraan gelombang setinggi 3 meter.

NHK melaporkan Peringatan tsunami untuk prefektur Ishikawa, Niigata, Toyama dan Yamagata mendesak masyarakat untuk segera meninggalkan daerah pesisir, dengan gelombang setinggi lebih dari 1,2 meter mencapai Pelabuhan Wajima di Semenanjung Noto di Ishikawa sekitar pukul 16:21 waktu setempat.

Menurut Badan Meteorologi, orang-orang yang mengalami tsunami setinggi lebih dari 1 meter dianggap sangat mungkin tidak dapat berdiri, dengan kemungkinan kematian.

Sejak gelombang awal melanda, ketinggian tsunami di Pelabuhan Wajima semakin meningkat, meski pengukuran pastinya belum dapat ditentukan.

Peringatan tsunami besar yang dikeluarkan untuk wilayah Semenanjung Noto merupakan peringatan tingkat atas dari tiga peringatan dan setara dengan peringatan yang dikeluarkan setelah gempa bulan Maret 2011 di wilayah Tohoku.

Perdana Menteri (PM) Fumio Kishida mendesak penduduk di daerah yang terkena dampak untuk “terus memberikan perhatian jika terjadi gempa bumi kuat.

“Daerah yang diperkirakan akan terjadi tsunami, saya ingin  mereka mengungsi sesegera mungkin,” katanya di Tokyo.

Peringatan tsunami tersebut diselingi oleh beberapa gempa susulan di Semenanjung Noto setelah gempa awal terbesar, tercatat berkekuatan 7,6 skala Richter, menurut Badan Meteorologi.

Tujuh gempa bumi berkekuatan 5,0 atau lebih telah dicatat di wilayah Noto di Prefektur Ishikawa atau di lepas pantai Semenanjung Noto oleh badan tersebut pada pukul 17:40, dan sembilan gempa bumi terjadi di seluruh Jepang.

Gelombang setinggi 80 cm mencapai Prefektur Toyama sekitar pukul 16.35 dan gelombang setinggi 0,4 meter juga mencapai Kashiwazaki, Prefektur Niigata, pada pukul 16.36. Pelabuhan Kanazawa di Ishikawa mengalami gelombang setinggi 40 cm sekitar pukul 17.04, sementara gelombang juga dilaporkan terjadi di prefektur Yamagata dan Pulau Sado di Niigata.

Tsunami diperkirakan mencapai prefektur Fukui, Hyogo, Hokkaido, Aomori, Akita, Kyoto dan Tottori di sisi Laut Jepang, serta Kepulauan Oki yang merupakan bagian dari Prefektur Shimane.

Kepala Sekretaris Kabinet Yoshimasa Hayashi mengatakan kepada wartawan pada konferensi pers bahwa sejauh ini tidak ada kelainan yang dilaporkan dari pembangkit listrik tenaga nuklir di seluruh Jepang.

“Kami masih menilai kerusakan manusia dan fisik,” katanya.

Operator pembangkit listrik tenaga nuklir Tepco mengonfirmasi tidak ada dampak gempa terhadap sistem tenaga utamanya atau pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima No. 1 dan 2, menurut postingan perusahaan tersebut di akun media sosial resmi X.

Pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima No. 1 sudah tidak digunakan lagi sejak rusak akibat Gempa Bumi Besar dan Tsunami Jepang Timur, pada 11 Maret 2011.

Tepco menambahkan bahwa pihaknya terus memeriksa apakah ada dampak gempa hari Senin terhadap Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kashiwazaki-Kariwa di Prefektur Niigata.

Gempa juga dirasakan di Tokyo dan seluruh wilayah Kanto.

Jordan Allen, editor berita di The Japan Times, yang biasanya tinggal di Tokyo, berada di bagian timur Prefektur Toyama ketika gempa terjadi, menghabiskan hari Tahun Baru yang santai bersama keluarga.

Setelah gempa besar pertama, dia duduk di ruang tamu sambil mengamati situasi sejenak sebelum gempa kedua terjadi, dan pada saat itulah dia merasa ada sesuatu yang tidak beres, dan peringatan tsunami melalui telepon dan alarm daerah berbunyi tepat setelahnya.

“Saya sudah tinggal di Jepang selama sembilan tahun dan saya belum pernah merasakan hal seperti ini sebelumnya,” katanya, seraya menambahkan bahwa beberapa gelas minum dan barang lainnya jatuh dan pecah di sekitar rumah. Dia mengatakan dia tidak dapat memastikan adanya kerusakan serius di sekitarnya.

Dia mengungkapkan bahwa dia telah mendengar laporan yang belum dikonfirmasi mengenai kemacetan lalu lintas di kota Namerikawa, di Prefektur Toyama, ketika penduduk berusaha untuk berkendara ke tempat yang lebih tinggi di daerah pegunungan.

Besarnya gempa yang terjadi pada Senin (1/1/2024) sama dengan gempa di Laut Jepang tahun 1983, yang menewaskan 104 orang dan melukai 324 orang

Editor : Boby

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network