JAKARTA, iNewskarawang.id - Tidak disangka, jenderal TNI asal Karawang ini sekarang menjabat sebagai Dansesko atau Komandan Sekolah Staf dan Komando Tentara Nasional Indonesia. Orang yang dimaksud adalah Marsdya TNI Samsul Rizal.
Berdasarkan laman resmi TNI AU, Samsul Rizal merupakan abituren Akademi Angkatan Udara (AAU) tahun 1990. Dia keluar menjadi lulusan terbaik alias peraih Adhi Makayasa. Lulus dari AUU, pria kelahiran Karawang, Jawa Barat pada 23 Februari 1969 ditugaskan menjadi Pa DP Gubernur AAU.
Kini Marsekal Madya (Marsdya) TNI Samsul Rizal menjabat sebagai Komandan Sekolah Staf dan Komando Tentara Nasional Indonesia (Dansesko TNI). Ia ditunjuk untuk menggantikan posisi Marsdya TNI Kusworo yang kini dimutasi menjadi Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas).
Mutasi tersebut tercantum dalam Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/779/VII/2023 tanggal 17 Juli 2023 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI.
Perlu diketahui Pada 1993, Samsul mulai mengawali karier penerbangnya di Lanud Iswahjudi, Magetan, Jawa Timur sebagai Pa Pnb Skadron Udara 14, Wing 3. Tiga tahun kemudian, Samsul dipercaya menjadi Wingman C-1 Skadron udara 14, Wing 3, Lanud Iswahjudi. Naik pangkat menjadi Mayor tahun 1998, Samsul dimutasi menjadi Kasiops Disops Skadron Udara 14, Wing 3, Lanud Iswahjudi.
Ketika itu ia sempat menepi sejenak dari Lanud Iswahjudi, suami dari Kriswindri Widiasih mendapat tugas menjadi Instruktur Pnb Skadik 101 Lanud Adisutjipto di Yogyakarta tahun (2000-2001). Ia kemudian kembali dipanggil ke Lanud Iswahjudi menjadi Komandan Flight A Skadron Udara 15, Wing 3, Lanud Iswahjudi.
Pria dari satuan Korps Penerbang (Tempur) ini kembali naik pangkat menjadi Letnan Kolonel (Letkol) dengan jabatan baru sebagai Kadisops Skadron Udara 14, Wing 3, Lanud Iswahjudi (2003-2004). Samsul juga sempat setahun mengisi posisi Kasiopslat Wing 3, Lanud Iswahjudi. Lalu dipercaya menjadi Komandan Skadron Udara 14 (Skadud 14) atau yang dikenal sebagai Satuan Tempur Buru Sergap di bawah kendali Wing Udara 3 Tempur, Lanud Iswahjudi hingga 2007.
Kemudian ia ditarik menjadi Pabandya Ops Hanud Paban II/Ops Staf Operasi Mabesau. Pada 2010, Samsul Rizal naik pangkat menjadi Kolonel dan dipercaya mengisi sejumlah posisi di TNI AU yakni, Kepala Dinas Personel Lanud Iswahjudi (2010-2011), Komandan Wing Udara 3 (2011), Pamen Bais Mabes TNI (2011), Atase Pertahanan RI KBRI Jerman (2011-2015), Pamen Mabes AU (2015-2016), Pamen Sopsau (Dik Sesko TNI) (2016), dan Asops Kaskoopsau I (2016-2017).
Seiring berjalannya waktu, karier militer Samsul semakin cemerlang ketika diberi amanat menjadi Komandan Lanud Iswahjudi. Samsul menjadi orang nomor satu di Lanud Iswahjudi tempat di mana dia mengawali karier penerbangnya dan pecah bintang menjadi Marsekal Pertama (Marsma).
Samsul membuat sejumlah gebrakan selama menjadi Danlanud Iswahjudi seperti mengirimkan 9 pilot TNI AU dalam latihan "Pitch Black" 2018 di Australia. Latihan ini merupakan latihan bersama dua tahunan antara 12 kekuatan TNI AU dari berbagai negara dengan Angkatan Udara Australia (RAAF). Indonesia membutuhkan waktu tidak kurang dari 28 tahun dari sejak pertama kali diadakan pada tahun 1981 untuk bisa mengikutinya.
Para pesertanya dipilih oleh Australia dengan kriteria Angkatan Udara harus memenuhi kriteria alutsista modern dan memenuhi Prosedur Operasi Standar yang baik operasionalnya dan tingkat keamanan tinggi.
Gebrakan lainnya adalah ketika Samsul Rizal mengorganisasi 4.000 personel TNI AU dan tidak kurang dari 305.000 orang di seluruh Indonesia dari unsur TNI, Polri, dan masyarakat secara serentak bersama-sama melakukan tarian Gemu Famir. Kegiatan ini berhasil memecahkan rekor dunia Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dengan kategori peserta terbanyak.
Tahun 2018, Samsul Rizal mendapat promosi menjadi Kepala Staf Komando Operasi Angkatan Udara I (Kaskoopsau I). Koopsau I adalah salah satu Komando Pelaksana Operasi di bawah Jajaran Komando Operasi Udara Nasional yang mencakup wilayah Indonesia bagian barat yang bermarkas di Jakarta Timur.
Kariernya berlanjut dengan menjadi Staf Khusus Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) pada 2019-2020 dan Dirlambangja Pusat Kelaikan Keselamatan Terbang dan Kerja TNI Angkatan Udara (Puslaiklambangjaau) tahun 2020. Samsul kemudian diberi amanat mengemban jabatan Komandan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Udara (Danseskoau). Seiring jabatan barunya bertambah juga bintang di pundaknya menjadi Marsekal Muda (Marsda).
Dua tahun menjabat Dansesko AU, Samsul mendapat promosi menjadi Panglima Komando Operasi Angkatan Udara (Pangkoopsud) III. Dia memimpin Jajaran Komando Operasi Udara Nasional yang mencakup wilayah Indonesia bagian timur yang bermarkas di Biak Numfor, Papua. Hanya setahun menjadi Pangkoopsud III, Samsul Rizal lalu dimutasi menjadi Kepala Pusat Kelaikan, Keselamatan Terbang, dan Kerja Angkatan Udara (Puslaiklambangjaau).
Pada awal November 2022, dia mengemban amanat baru menjadi Asisten Personel Panglima TNI hingga 17 Juli 2023. Dan kini, Samsul Rizal menjabat sebagai Komandan Sekolah Staf dan Komando Tentara Nasional Indonesia (Dansesko TNI), dengan kenaikan pangkat menjadi jenderal bintang tiga (Marsdya), pada 4 Agustus 2023 lalu.
Editor : Frizky Wibisono
Artikel Terkait