RIYADH, iNewskarawang.id - Pangeran Arab Saudi Al-Waleed bin Khaled bin Talal yang dijuluki “Sleeping Prince” atau “Pangeran Tidur”, mengalami koma dan belum sadarkan diri sejak mengalami kecelakaan 18 tahun lalu. Tentunya kisahnya sangat memilukan.
Peristiwa itu terjadi ketika Pangeran Al-Waleed mengalami kecelakaan mobil pada 2005 silam sedang mengikuti pendidikan sekolah militer di London. Akibat dari kecelakaan tersebut, sang pangeran mengalami pendarahan otak hingga mengharuskannya terbaring di tempat tidur selama 18 tahun lamanya.
Nsmun demi menyembuhkan putranya, sang ayahanda, Pangeran Khaled bin Talal, mendatangkan tiga dokter terbaik dari Amerika Serikat dan seorang dokter dari Spanyol. Sebab saat ini Pangeran Al-Waleed harus bergantung pada ventilator sebagai penunjang kehidupan.
Meskipun usahanya tidak membuahkan hasil, Pangeran Khaled bin Talal tidak menurunkan harapannya dan tetap yakin bahwa putranya suatu hari dapat sadar dan sehat kembali.
“Seseorang bertanya kepada saya, mengapa Anda tidak mencabut perangkat dari putra Anda? Saya menjawab bahwa jika itu adalah kehendak Tuhan baginya untuk mati dalam kecelakaan itu, maka putra saya akan berada di kuburnya," ujar Pangeran Khaled.
Keteguhan hatinya ini diperkuat ketika putranya, Pangeran Al-Waleed, menggerakkan jari-jari tangannya pada 2019 dan 2020.
Pada Oktober 2020, saudara perempuan ayahnya, Putri Noura binti Talal, menggunggah sebuah video di Twitter yang menunjukkan jari-jari Pangeran Al-Waleed bergerak setelah sang putri mengajaknya bicara.
Putri Rima binti Talal, saudara perempuan Pangeran Khaled, juga kerap memberikan dukungan atas kesembuhan Pangeran Al-Waleed. Ia mengunggah sebuah foto yang menampilkan Pangeran Al-Waleed masih terbaring di tempat tidur diselimuti bendera nasional Arab Saudi bertuliskan “Negara kami ada di hati kami”.
“Semoga Tuhan menyembuhkannya. Cintaku, semoga Tuhan melindungimu,” kata Putri Rima binti Talal dalam unggahannya di Twitter, pada 2021 lalu.
Editor : Frizky Wibisono
Artikel Terkait
