Mirip Planet Mars! Ini Kata Pilot Saat Rekam Penampakan Gurun Sahara yang Luasnya 72 Kali Pulau Jawa

Tangguh Yudha/Boby
Pilot rekam penampakan Gurun Sahara yang tandus mirip Planet Mars (Foto: IG/@captainruud)

JAKARTA, iNewskarawang.id - Potret Gurun Sahara dari atas udara yang nampak sepi mirip planet Mars direkam oleh seorang pilot bernama Capt Rudi van Pangemanan.

Capt Rudi mengatakan,di ketinggian, bentangan Gurun Sahara terlihat begitu luas dengan hanya berisikan pasir dan bebatuan. "Gurun Sahara adalah tempat paling sepi di muka bumi.Tidak ada tanda-tanda keberadaan manusia atau kehidupan lainnya di sana, melainkan hanya hamparan pasir tandus,"ujarnya mengawali obrolan, seperti dikutip dari akun instagramnya, @captainruud.

"Di atas Sahara ya. Kita sudah terbang beratus-ratus miles, tetap saja di bawah itu tidak ada kehidupan karena hanya gurun pasir dan batu karang," ucap Capt Rudi.

Sekadar informasi, Gurun Sahara merupakan gurun terluas di dunia. Ia mengisi hampir seluruh Afrika bagian utara dengan luas total 9.200.000 km² atau 72 kali luas Pulau Jawa (128.297 km²).

Sahara berbatasan di barat dengan Samudera Atlantik, di utara dengan Pegunungan Atlas dan Laut Mediterania, di timur dengan Laut Merah, dan di selatan dengan Sahel, daerah semi kering yang membentuk zona peralihan antara Sahara dan sabana.

Hamparan pasir dan bukit pasir menutupi sekitar 25 persen permukaan Gurun Sahara. Diketahui bahwa pasir Sahara mengandung tinggi garam dan beberapa bukit pasir berbentuk piramidal di Sahara mencapai ketinggian hampir 500 kaki.

Gurun Sahara disebut para ilmuwan telah ada sejak zaman Miosen (23 juta hingga 5,3 juta tahun lalu). Sejak zaman Pliosen, Sahara telah mengalami osilasi jangka pendek dan menengah dari kondisi yang lebih kering dan lembab.

Iklim Sahara sendiri relatif konstan selama 2.000 tahun. Namun sejak abad ke-16 hingga ke-18 curah hujan di Sahara sempat meningkat secara signifikan. Pada abad ke-19, iklim Sahara menjadi sangat gersang seperti sekarang ini.

Tapi meski gersang, Gurun Sahara sendiri memiliki musim hujan, yakni dari Desember hingga Maret. Terkadang juga hujan turun di bulan Agustus dan beberapa kali hingga menyebabkan banjir bandang yang luar biasa.

Hujan di Sahara memberi kehidupan bagi beberapa tanaman yang didominasi oleh rerumputan dan semak. Selain itu juga bagi hewan seperti ular, landak, rubah, elang, dan kadal serta sekelompok kecil manusia yang banyak hidup di sana.

Sebagai informasi tambahan, Gurun Sahara diperkirakan dihuni oleh sekitar 2,5 juta penduduk atau kurang dari 1 orang per mil persegi. Daerah yang sangat luas itu benar-benar kosong, tidak banyak yang mampu bertahan di salah satu lingkungan paling keras di Bumi itu.

Sahara telah dihuni oleh sekelompok manusia ini sejak hampir 7.000 tahun yang lalu. Kelompok pengembala ternak di wilayah Ténéré di Niger dipercaya sebagai leluhur Berber atau leluhur Zaghawa yang saat ini menghuni Gurun Sahara.

Editor : Frizky Wibisono

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network