CALIFORNIA, iNewskarawang.id - Salah satu upaya untuk melindungi manusia dari pengaruh cuaca ekstrem, sekelompok peneliti di Arizona menciptakan robot humanoid yang dapat 'bernapas, menggigil, dan berkeringat.
Pasalnya beberapa wilayah di Amerika Serikat (AS) saat ini dilanda panas ekstrem dengan suhu di Phoenix mencapai lebih dari 40 derajat Celcius selama 22 hari berturut-turut.
Melalui robot bernama ANDI, para ilmuwan dapat memahami bagaimana tubuh manusia bereaksi terhadap iklim ekstrem. Sebab suhu setinggi itu dapat menimbulkan ancaman bahaya dan berujung pada kematian.
Menurut ketua peneliti, Konrad Rykaczewski, ANDI merupakan robot manusia pertama yang dapat mengukur berapa banyak panas yang diterima dari lingkungan.
ANDI adalah metode yang sangat realistis untuk mengukur bagaimana manusia bereaksi terhadap iklim ekstrem,''
“Dari situ kita bisa memahami bagaimana tubuh manusia bekerja dalam kondisi cuaca ekstrem, sehingga menemukan solusi atau perlindungan terbaik,” ungkapnya seperti dilansir dari Fortune Crown, Minggu (23/7/2023).
Robot juga memiliki sistem pendingin internal dan 'pori-pori yang memungkinkannya berkeringat dan bernapas'.
Para peneliti di University of Arizona berharap robot tersebut dapat membantu mereka lebih memahami tentang hipertermia, suatu kondisi yang menyebabkan tubuh menjadi terlalu panas.
Dijelaskan Rykaczewski, efek panas pada tubuh manusia masih belum dipahami oleh banyak pihak dan ANDI memberikan kesempatan kepada para ilmuwan untuk memahami situasi tersebut.
Editor : Frizky Wibisono
Artikel Terkait