KARAWANG, iNewskarawang.id - Menilik kisah perjalanan Andriani di dunia cabang olahraga (cabor) kriket di Indonesia.
Andriani, wanita kelahiran 9 Juli 1995 yang tinggal di Desa Belendung, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang itu mulai jatuh cinta akan dunia kriket sejak dirinya masih duduk dibangku kelas 5 Sekolah Dasar (SD).
Sejak saat itu, dirinya berambisi untuk menjadi atlet profesional kriket Indonesia dan dapat mengharumkan nama Indonesia untuk cabang olahraga kriket di kancah internasional.
Demi meraih mimpinya itu, Andriani terus berlatih kriket. Mulai dengan berlatih bersama rekan-rekan kriketnya di Karawang, lalu berlatih di Kabupaten Bogor, yang kemudian dirinya bergabung dengan tim pemusatan latihan nasional (pelatnas) cabor kriket di Jawa Barat.
Kegigihan Andriani untuk meraih mimpinya itu tidak bisa dipandang sebelah mata. Sebab, diusianya yang saat itu masih menginjak belasan tahun, Andriani berhasil menjadi salah satu pemain perwakilan Timnas Indonsia pada Turnamen EAP U-15 di Jakarta dan Selangor Cup di Malaysia.
Tidak hanya itu, dari hasil kerja keras dan doa kedua orangtuanya itu, Andriani juga berhasil meraih medali perak pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 di Jawa Barat, lalu meraih medali perak di SEA Games 2017, kemudian memperoleh medali perunggu PON 2021 di Papua dan terakhir dirinya berhasil menyumbangkan 1 medali emas dam 2 perak untuk Indonesia pada SEA Games 2023 di Kamboja.
Namun, dari semua prestasinya tersebut, Andriani tetap berlatih. Bahkan, dirinya juga tetap mengembangkan cabor kriket di Karawang demi memajukan dan mencetak atlet kriket yang berprestasi di Kabupaten Karawang.
Editor : Frizky Wibisono
Artikel Terkait