BEIJING, iNewsKarawang.id - Pada Jumat, tanggal 10 Maret 2023, Xi Jinping secara resmi terpilih sebagai Presiden China untuk ketiga kalinya berturut-turut, sebuah prestasi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kepemimpinannya yang berkelanjutan ini membuatnya menjadi sosok paling berpengaruh di China dalam beberapa generasi.
Lebih dari 2.900 anggota Kongres Rakyat Nasional (NPC) China memberikan suara bulat dalam sebuah pemilihan di Aula Besar Rakyat yang membuat Xi Jinping terpilih sebagai Presiden China. Tidak ada kandidat lain dalam pemilihan tersebut.
Xi, 69, juga menerima suara bulat untuk masa jabatan ketiga sebagai ketua Komisi Militer Pusat.
Zhao Leji yang berusia 66 tahun dipilih sebagai ketua parlemen baru sementara Han Zheng yang berusia 68 tahun menjadi wakil presiden baru. Keduanya berasal dari tim kepemimpinan partai Xi Jinping sebelumnya di Komite Tetap Politbiro.
Dikutip Channel News Asia (CNA), Xi terpilih kembali setelah perubahan konstitusi pada 2018 yang menghapus batas masa jabatan.
Pada Jumat (10/3/2023), pemungutan suara sebagian besar hanya seremonial karena Xi Jinping telah memastikan masa jabatan ketiganya sebagai kepala Partai Komunis China pada kongres partai besar yang diadakan pada Oktober lalu. Hal ini menegaskan posisinya sebagai pemimpin paling berpengaruh di China sejak Mao Zedong dan tidak ada lagi tantangan yang signifikan untuk posisinya saat ini.
Perubahan kepemimpinan negara terjadi setiap lima tahun dan biasanya sangat mirip dengan perombakan yang diumumkan di kongres partai.
Selama dua hari ke depan, pejabat yang disetujui oleh Xi akan ditunjuk atau dipilih untuk mengisi posisi teratas di kabinet, termasuk Li Qiang yang sedang menunggu perdana menteri, yang diperkirakan akan diangkat ke pos No. 2 China, menempatkannya sebagai penanggung jawab. mengelola ekonomi terbesar kedua di dunia.
Xi mengobrol santai dengan Li, yang duduk di sebelah kirinya, saat para delegasi memasukkan slip suara ke dalam kotak suara elektronik.
Pemilihan pemimpin negara bagian oleh parlemen dilakukan tiga bulan setelah kebijakan keras Covid-19 dicabut dan gelombang baru infeksi yang disebabkan oleh strain Omicron yang sangat menular menyebar ke seluruh negeri. Kecuali puluhan pemimpin puncak, semua delegasi dan staf lainnya mengenakan topeng.
Menurut rencana, Xi akan berpidato pada Senin (13/3/2023) sebelum sesi parlemen tahunan ditutup, karena China menghadapi berbagai tantangan termasuk ekonomi yang tertatih-tatih oleh pembatasan Covid-19 selama tiga tahun dan hubungan yang memburuk dengan Barat.
Awal pekan ini, Xi menyalahkan Amerika Serikat (AS) dan Barat atas kesulitan yang dihadapi ekonomi China.
Editor : Boby
Artikel Terkait