Selayang Pandang Biodata dan Agama Didi Kempot, sang Master Campursari

Claudia Noventa/Shandy Thabrany
Didi Kempot. (Foto: Instagram @didikempot_official)

JAKARTA, iNewsKarawang.id - Siapa yang tak kenal Didi Kempot?
Perlu diketahui Biodata dan agama Didi Kempot sang master campursari yang menjadi doodle hari ini, Minggu (26/2/2023).

Beliau seorang penyanyi dan penulis lagu Indonesia yang dikenal sebagai “Godfather of Broken Hearts” dari Surakarta, Jawa Tengah yang memiliki nama asli Didik Prasetyo.

Sebagai seorang master musik campursari Jawa, Didi Kempot telah menulis lebih dari 700 lagu sepanjang kariernya. Pada hari ini di tahun 2020, ia menerima Billboard Indonesia Lifetime Achievement Award.

Latar Belakang

Didi Kempot lahir dari keluarga entertainer di Surakarta, pada 31 Desember 1966. Ayah dan kakaknya adalah seorang komedian dan ibunya adalah seorang penyanyi tradisional Jawa.

Kariernya sebagai master campursari dimulai saat usianya 18 tahun. Didi Kempot dan teman-temannya membentuk band jalanan bernama Kelompok Pengamen Trotoar dan mulai mengamen untuk mencari nafkah. Selama lebih dari dua dekade, penyanyi kelas dunia ini tampil di jalanan Surakarta dan Jakarta.

Tidak hanya itu, “Kelompok Pengamen Trotoar” ini kemudian menjadi tempat dia mendapatkan nama belakangnya yang terkenal yakni “Kempot”.

Meskipun dia tidak punya uang, dia menulis dan membawakan beberapa lagu ciptaannya kini begitu terkenal, seperti 'We Cen Yu' , 'Cidro', 'Moblong-Moblong', dan 'Podo Pintere'. Setelah seharian mengamen, Didi Kempot kerap begadang untuk merekam lagu-lagunya di kaset kosong.

Meski sebagian besar kaset yang dia kirim ke studio rekaman tidak pernah bisa melewati meja keamanan, Didi Kempot tidak pernah menyerah pada mimpinya. 

Hingga akhirnya Didi Kempot menandatangani kontrak dengan label musik pada tahun 1989. Hitsnya 'Stasiun Balapan' yang rilis pada tahun 1991 membuatnya dikenal banyak orang. Kemudian pada 1993, ia hijrah ke Jakarta.

Selain itu, Single hit pertamanya 'Cidro' menjadi sangat populer di Belanda dan Suriname. Dua negara yang memiliki kumpulan orang Jawa yang terbesar. Hal itu pula yang membuka jalan bagi musik campursari untuk menembus pasar dunia.

Ketika Didi Kempot melakukan perjalanan ke Belanda untuk tampil pada tahun 1993, dia terharu melihat para penggemar telah menghafal lirik lagunya. Dia kemudian melanjutkan kariernya dengan merilis sepuluh album di Belanda dan Suriname.

Sepanjang kariernya, Didi Kempot memiliki fans garis keras bernama Sobat Ambyar yang selalu hadir di setiap penampilannya.

Meski sudah meninggal pada 5 Meni 2020 lalu, musik campursari yang diciptakan Didi Kempot hingga kini masih terus dinyanyikan oleh penyanyi lain.

Bahkan, beberapa tahun belakangan, musik campursari mulai dinikmati kalangan anak muda. Lagu-lagunya terus menyentuh hati orang-orang romantis yang patah hati di seluruh dunia.

Biodata dan Agama

Nama Lengkap: Didik Prasetyo

Tempat, Tanggal Lahir: Surakarta, 31 Desember 1966

Meninggal: 5 Mei 2020

Orangtua: Ranto Edi Gude dan Umiyati Siti Nurjanah

Kakak: Mamiek Prakoso

Agama: Islam

Editor : Boby

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network