JAKARTA, iNewsKarawang.id - Tahukah Anda, Penyebab kenapa Piala Dunia 2022 yang diselenggarakan di Qatar tidak seramai edisi Piala Dunia terdahulu? Seperti yang dijabarkan oleh pengamat sepakbola, Tommy Welly bahwa setidaknya ada 3 penyebab kenapa Piala Dunia 2022 Qatar tidak begitu heboh seperti Piala Dunia sebelumnya.
Tim MNC Portal Indonesia baru-baru ini berkesempatan mewawancarai Bung Towel –sapaan akrab Tommy Welly– dalam program Special Dialogue. Banyak hal yang diulas soal Piala Dunia 2022
Dari sekian hal yang diulas, salah satunya soal tak terlalu ramainya euforia Piala Dunia 2022. Lantas, apa saja penyebab Piala Dunia 2022 Qatar tak seramai edisi terdahulu? Berikut 3 penyebab Piala Dunia 2022 Qatar tak seramai edisi terdahulu:
3. Pandangan Buruk terhadap Qatar
Media-media Eropa memandang Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 yang buruk. Kabar ribuan buruh migran yang meninggal di Qatar selama pembangunan infrastruktur, hingga larangan pemerintah Qatar kepada kaum LGBT menjadi salah satu alasan kenapa euforia Piala Dunia 2022 belum terlalu terasa.
“Saya sendiri melihat Qatar sendiri mendapatkan sebuah persepsi yang kurang positif menjelang bergulirnya Piala Dunia 2022. Ada banyak kontroversi, ada banyak sorotan, ada banyak kritikan baik kalangan non bola maupun kalangan sepakbola terkait apa yang terjadi di Qatar, contohnya soal buruh migran yang menjadi korban ataupun juga soal LGBT, itu kan juga menjadi perdebatan,” kata Bung Towel dalam program Special Dialogue Okezone.
“Bahkan, beberapa hari terakhir ini saya melihat muncul film dokumenter FIFA Uncencored itu juga menurut saya sangat mempengaruhi persepsi publik ya terhadap Piala Dunia,” lanjut pria berusia 51 tahun ini.
2. Turnamen yang Digelar Akhir Tahun
Bung Towel melihat turnamen yang digelar di akhir tahun menjadi salah satu alasan euforia Piala Dunia 2022 tidak terlalu terasa. Sekadar diketahui, Piala Dunia biasanya digelar di tengah tahun atau ketika libur musim panas di Eropa.
“Lalu juga kan faktor ekonomi, itu juga kan pengaruh, lalu soal pelaksanaan Piala Dunia yang ada di akhir tahun juga itu bisa pengaruh karena dari sisi penjualan kan biasanya di akhir kuartal itu sudah terbatas. Biasanya Piala Dunia sebelum-sebelumnya ada di pertengahan tahun, di masa-masa libur, di masa pergantian musim, sementara sekarang kan diadakannya di ujung tahun,” tegas Bung Towel.
1. Banyak Larangan
Fans disebut Bung Towel malas hadir ke Qatar, khususnya suporter-suporter dari Eropa. Penyebabnya karena di Piala Dunia 2022 Qatar banyak larangan, seperti larangan meminum alkohol di stadion hingga berpesta ria.
“Kedatangan fans juga lebih ruwet, misalnya untuk fans-fans sepakbola Eropa yang misalnya soal alkohol, memang akhirnya kan ada diperbolehkan, namun dengan harga yang cukup mahal antara 12-15 poundsterling itu mahal,” ujar Bung Towel.
“Jadi fans zone-nya juga menjadi mungkin terbatas. Lalu mungkin soal hukum-hukum setempat yang tidak memudahkan buat pendatang-pendatang dari belahan dunia, baik itu Eropa maupun Amerika Latin. Karena kan persepsi suporter Piala Dunia datang langsung ke tuan rumah ke negara penyelenggara itu semacam pesta lah akan mendapatkan situasi yang tidak maksimal di Qatar,” tutup pengamat sepakbola kelahiran Bandung, Jawa Barat ini.
Artikel ini telah tayang di Okezone dengan judul 3 Penyebab Piala Dunia 2022 Qatar Tak Seramai Edisi Terdahulu, Ini Ulasannya!
Editor : Boby
Artikel Terkait