FIFA Didesak Amnesti Internasional, Serius Tangani Dugaan Pelanggaran HAM Pekerja Migran

Ilham Sigit Pratama , MNC Portal
Piala Dunia 2022 berlangsung mulai 20 November 2022 (Foto: Reuters)

JAKARTA, iNewsKarawang.id - Jelang Piala Dunia 2022, Presiden Federasi Sepakbola Internasional (FIFA) Gianni Infantino mendapat kecaman keras dari Kepala Keadilan Ekonomi dan Sosial Amnesti Internasional, Steve Cockburn. Ia ingin  FIFA serius menangani dugaan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) selama persiapan ajang empat tahunan tersebut. 

Perlu diketahui, ribuan hak tenaga kerja migran diduga terabaikan selama masa pembangunan infrastruktur Piala Dunia 2022.

Pasalnya menurut Laporan, banyak pekerja konstruksi yang meregang nyawa karena tuntutan jam kerja non stop di bawah cuaca panas Qatar. Selain itu, ditunjuknya Qatar sebagai tuan rumah memang ditentang banyak pihak sedari awal.

Jadwal turnamen yang berdekatan dengan liga domestik dinilai membuat para pemain kelelahan. Maka dari itu, gelombang kritik besar-besaran tertuju pada gelaran Piala Dunia 2022.

Namun kemudian, Gianni Infantino melontarkan pernyataan yang cukup mengejutkan. Ia meminta publik untuk hanya berfokus pada sepakbola alih-alih membicarakan hal lain.

Amnesti Internasional melalui Steve Cockburn geram dengan pernyataan itu. Ia lantas mengecam keras pernyataan Presiden FIFA tersebut.

“Jika Gianni Infantino ingin dunia 'fokus pada sepakbola', ada solusi sederhana, FIFA bisa mulai menangani masalah HAM yang serius dari pada menyembunyikannya di bawah karpet,” kata Steve Cockburn dilansir Mirror, Sabtu (5/11/2022).

"Langkah pertama adalah komitmen publik untuk pembentukan dana kompensasi pekerja migran sebelum turnamen dimulai. Sungguh mengherankan mereka masih belum melakukannya,” sambungnya.

Steve Cockburn juga mengutuk tindakan FIFA yang sampai saat ini masih belum transparan soal hak para pekerja migran. Menurutnya, gelaran Piala Dunia 2022 lahir di atas penderitaan pekerja migran.

“Infantino benar untuk mengatakan bahwa ‘sepakbola tidak ada dalam ruang hampa’. Ratusan ribu pekerja telah menghadapi pelanggaran untuk membuat turnamen ini mungkin dan hak-hak mereka tidak dapat dilupakan atau diberhentikan,” tuturnya.

“Mereka layak mendapatkan keadilan dan kompensasi, bukan kata-kata kosong sampai waktu hampir habis,” tandasnya.

Editor : Boby

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network