KARAWANG, iNews.id - Setiasih (6), putri dari Riyandi, seorang penjual batagor di Kabupaten Karawang bolak-balok menjalani pengobatan alternatif. Anak perempuan itu mengalami kelumpuhan kaki. Riyandi belum tahu penyakit apa yang diidap anaknya sebab tidak punya biaya untuk berobat ke rumah sakit.
Warga Balonggandu, Kecamatan Jatisari, Karawang ini sebatas memberikan pengobatan herbal sebagai ikhtiarnya mengobati putrinya.
"Mau banget periksa ke rumah sakit, tapi saya enggak punya kendaraan. Penghasilan jualan batagor enggak menentu, kadang jualan sering gak habis karena sekolah juga kemarin kan pada online. Pernah jualan cuma laku 8 porsi," kata Riyandi.
Riyandi mengisahkan, kelumpuhan putrinya dimulai di awal tahun 2022. Saat itu Setiasih pulang dari sekolah. Ketika berjalan, ia tiba-tiba lemas dan terjatuh.
"Si eneng tiba-tiba ambruk saat jalan, terus nangis kesakitan. Saya langsung bangunin dan kakinya sudah lemas enggak kuat berdiri," jelas Riyandi.
Kini, kondisi Setiasih makin parah. Ukuran kakinya mulai mengecil dan kesulitan untuk duduk. Setiap malam Setiasih mengeluh sakit. Riyandi berharap bisa segera membawa putrinya ke rumah sakit.
“Pak Riyandi tidak tahu ada program jaminan kesehatan dari pemerintah, sehingga ia tidak memiliki BPJS Kesehatan. Tim ACT Karawang pun berikhtiar memberikan pendampingan untuk mengurusnya,” jelas Ryan Ferdiana dari ACT Karawang yang memberikan pendampingan terhadap Riyandi dan keluarganya.
RIyandi pun saat ini kondisinya tidak begitu baik sejak kecelakaan yang menimpanya.
“Jadi telinga kanannya sudah tidak mampu mendengar dan pendengaran telinga kiri sudah tidak sebaik dulu,” pungkas Ryan.
ACT Karawang membuka donasi untuk membantu Riyandi dan putrinya. Bantuan bisa disalurkan ke https://pusat.indonesiadermawan.id/campaign/31640/bantu-penjual-batagor-biayai-pengobatan-anaknya-yang-tiba-tiba-lumpuh
Editor : Faizol Yuhri
Artikel Terkait