KARAWANG, iNews.id - Pemerintah Kabupaten Karawang melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Karawang terima 1.708.542 alat kontrasepsi dari pusat. Alat kontrasepsi tersebut sudah dibagikan ke masyarakat untuk mengendalikan penduduk.
Sekretaris DPPKB Karawang Imam Bahanan menuturkan, alat kontrasepsi itu diterima pihaknya sejak 2021 lalu dari BKKBN Republik Indonesia.
"Kurang lebih 1,7 juta buah alat kontrasepsi dengan jenis yang berbeda. Seperti IUD copot T, kondom, pil KB, suntikan dan susuk KB," katanya, Rabu (15/6).
Sampai akhir tahun ini, ketersediaan alat kontrasepsi masih terhitung aman.
"Ketersediaan untuk alat kontrasepsi aman sampai akhir tahun ini, karena dari ketersediaan sendiri kita langsung didroping oleh BKKBN pusat," ungkapnya saat ditemui langsung di kantor DPPKB Karawang, Rabu (15/6).
Lanjutnya, untuk alur penyalurannya sendiri, DPPKB hanya berperan sebagai distributor, yang nantinya akan dilanjutkan ke setiap Puskesmas di Wilayah Kabupaten Karawang.
"Dari BKKBN dikirim ke kita, dari kita langsung dikirimkan kembali ke Puskesmas-Puskesmas dan rumah sakit yang ada di Kabupaten Karawang," jelasnya.
Selain itu, ia juga mengatakan, pada APBD tahun ini, DPPKB Karawang tidak punya anggaran pengadaan alat kontrasepsi.
"Kalau yang tahun 2022 ini masih berjalan, per bulan Januari kemarin, kita menerima pil KB 41.500 siklus, IUD Copot T 176 buah, suntik 1cc 100.000 set, kondom 52 gross, dan implan 637 set, dari semua itu sudah disalurkan semua ke masyarakat, puskesmas dan rumah sakit. Hanya suntik saja yang belum karena kita kalau suntik ada periodenya, tiga bulan sekali," tuturnya.
Editor : Faizol Yuhri
Artikel Terkait